BAB 2 TEKNOLOGI ROUTING
A.PRINSIP TEKNOLOGI ROUTING
Pada
materi sebelumnya(lihat materi komputer dan jaringan dasar),telah anda pelajari
tentang Proses terjadinya komunikasi dalam sebuah jaringan. Materi yang diulas
tentang cara sebuah jaringan.materi yang di ulas tentang cara sebuah perangkat
mengirim paket data ke perangakat lainnya,melalui jaringan dengan standar
protokol tertentu,misalnya OSI.bagaimana jika data yang dikirimkan ternyata
memiliki tujuan di luar jaringan lokal? Tentu saja diperlukan sebuah aturan
agar data tersebut dapat sampaikan ke tujuan dengan baik.teknik yang di gunakan
adalah routing,sedangkan perangkat yang melakukan routing disebut dengan router
Apa itu roting? Mekanisme secara
sederhananya adalah tindakan meneruskan paket jaringan dari sumber jaringan berbeda
menuju ke jaringan lainnya.peran penting yang harus dikerjakan dalam proses
routing untuk berhasil sampai pada tujuan antara lain sebagai berikut
· Kapan
paket yang masuk dalam perangkat akan di- routing-kan?
· Bagaimana
menentukan bahwa paket tersebut termasuk
paket yang harus dilewatkan kejaringan lain atau hanya pada jaringan lokal?
· Bagaimana
cara menentukan rute terbaik dan tercepat?
· Bagaimana
jika topologi jaringan mengalami perubahan ?
· Bagaimana jika da kesalahan
jaringan,misalnya perangkat tujuan sedang down atau router lain rusak ?
Bagaiman
sebenarnya proses routing itu terjadi? Semua berawal dari perangkat pengirim.
Dalam hal ini, kita akan analogikan dari sebuah komputer ketika melakukan
proses komunikasi.sebagai contoh, komputer budi melakukan pross pengiriman
surel ke Ani.setiap komputer yang terhubung dengan jaringan pasti juga memiliki
tabel routing sendiri.fungsinya,menentukan bahawa paket data yang dikirim atayu
diterima termasuk data dari jaringan lainnya.oleh karena itu,anda pasti sering
di minta melakukan konfigurasi pengalamatan ip address untuk gateway. Tujuan ip
gateaway defaultnya untuk melakukan pengecehkan daftar routing yang tersimpan
dalam komputer ( contoh kom[puter berbaris windows) anada dapat mengetikan
perintah c: > route print pada command prompt.
Gambar
2.1 route print
Jika adanya penyataan bahwa tabel routing itu hanya
di miliki oleh perangakat router , berarti peryataan tersebut tidak benar . hal
tersebut di karenakan semua proses routing berawal dari host terlebih dahulu.fungsi
dari tabel routing dari tabel routing
pada host adalah menyediahkan informasi tentang cara menangi dan dilewatkan
paket yang dikirimkan dari wosktataion
Tabel 2.1Daftar routing
Ipv4
Rote Table
=================================================================
Active
Routes :
Network Destination Netmask Gateway Interface Matric
0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.1 192.168.1.1.2 25
|
Berikut penjelesan dari setiap kolom pada tabel 2.1
1.
Ipv4 route table,mmerupakan subjudul
informasi tabel rounting untuk pengalamatan ip address versi 4.
2.
Active routes memberikan informasi
tentang daftar ronting yang di aktif dalam host.
3.
Judul kolom network destination ( alamat
jaringan tujuan )netmask ( sub network ) gateway (alamat router ),interface (
alamat interface yang akan dilewati paket data ).
4.
Kolom network ( subnertwork destination
( alamat jarinagn tujuan) memeiliki nilai 0.0.0.0 adalah wildcard yang
merepsikan
5.
Kolom netmask ( subnetwork ) bernilai
0.0.0.0 artinya semua paket data yang dikirimkan tidak terbatas pada subnet
6.
Kolom gateaway ( alamat router ) dengan
ip address 192.168.1.1 berarti setiap kemungkinan paket data dengan tujuan yang
tidak terdaftar dan tidak brada dalam jangkuan
7.
Kolom interface ( alamat interface yang
akan dilewatkan paket data)
8.
Kolom metric, suatu nilai yang digunakan
sebagai acuan bagi tabel routing untuk menentukan arah paket data yang akan di
rounting
Tabel 2.2 daftar
routing dengan jaringan dalam computer
Penjelasan:
1. Baris kesatu(1)sudah dijelaskan sebelumnya.
2. Baris kedua(2) dan ketiga(3)memberikan informasi tentang alamat loopback sebagai tujuan pengujian.RFC atau reguest forcoment dengan network yang berasal dari 127.0.0.0 akan for comment dengan network adalah reply
3. Baris keempat (4)menunjukan alamat broadcast RFC yang akan di tangani oleh interface pada ip address pada ip 127.0.0.14.
4. Baris kelima(5)merupakan tujuan pengiriman paket data yang memiliki network ID192.168.1.2
5. Baris keenam (6)menyatakan bahwa pengiriman paket data dengan tujuan 192.168.1,2 memerlukan gateway karena dilewatkan melalui interface 192.168.1.26.
6. Baris ketujuh(7) memberikaan informasi alokasi alamat broadcat jaringan local yang tidak memerlukan gatewaty dan dilewatkan melalaui interface 192.168.1.2 dengan informasi tabel routing
7. Baris kedelapan (8) dan Sembilan(9) menyatakan informasi tentang multicast.jarinagan ini ciri khusus
8. Baris berkumpulan(10) dan sebelas(11)merupakan penentuan alamat host yang terdaftar .jika subnet mask 0.0.0.0 sistem akan broadcast
1. Baris kesatu(1)sudah dijelaskan sebelumnya.
2. Baris kedua(2) dan ketiga(3)memberikan informasi tentang alamat loopback sebagai tujuan pengujian.RFC atau reguest forcoment dengan network yang berasal dari 127.0.0.0 akan for comment dengan network adalah reply
3. Baris keempat (4)menunjukan alamat broadcast RFC yang akan di tangani oleh interface pada ip address pada ip 127.0.0.14.
4. Baris kelima(5)merupakan tujuan pengiriman paket data yang memiliki network ID192.168.1.2
5. Baris keenam (6)menyatakan bahwa pengiriman paket data dengan tujuan 192.168.1,2 memerlukan gateway karena dilewatkan melalui interface 192.168.1.26.
6. Baris ketujuh(7) memberikaan informasi alokasi alamat broadcat jaringan local yang tidak memerlukan gatewaty dan dilewatkan melalaui interface 192.168.1.2 dengan informasi tabel routing
7. Baris kedelapan (8) dan Sembilan(9) menyatakan informasi tentang multicast.jarinagan ini ciri khusus
8. Baris berkumpulan(10) dan sebelas(11)merupakan penentuan alamat host yang terdaftar .jika subnet mask 0.0.0.0 sistem akan broadcast
B. ANALOGI ROUTING
Berikut
akan dijelaskan step by step proses terjadinya routing dalam sebuah
jaringan.contoh kasus yang di ulas terkait pengiriman data dari komputer satu
ke komputer lain dalam jaringan lokal.dalam contoh dengan IP Address
10.10.10.1/24 akan mengirim file melalui share direktor ke komputer B dengan IP
Address.
1. User
komputer A ( 10.10.10.1) akan meletakan file pada share directory komputer B
(10.101.10.2)
2. Pada
komputer A aplikasi windows Explorer yang di gunakan oleh user akan memanggil
function sistem operasi untuk memmulai sesi komunikasi (layer 5 OSI)
3. Protokol
tcp betugas memastikan bahwa data yanh dihasilkan oleh SMB akan di kirim ke
alamat tujuan secara utuh. TCP akan menghasilkan protocol number , sign off on
packet oleh karena itu , di butuhkan Proses mekanisme Protokol IP yang berada
pada layer 3 OSI.
4. Paket
data tersebut akan ditambahkan informasi pengalamatan host pengiriman dan
alamat tujuan oleh protocol IP.informasi alamat pengriman ditambahkan pada
header paket. Adapun cara mencari alamat tujuan adalah berdasarkan NetBIOS name
.paket broadcast dikirim untuk meminta komputer dengan nama COMPUTER_B agar
segera merespons.paket data yang di – broadcast
5. Setelah
IP adrdress sender dan desttination di tambahkan dalam header paket data,Proses
selanjutnya adalah memeriksa bahwa alamat tersebut masih dalam network ID dan
broadcast ID yang sama atau tidak
6. Oleh
karena itu Proses komunikasi tidak di lanjutkan sampai pendekatan MAC address
adalah protokol untuk data link
7. Pada
contoh kasus komunikasi berdasarkan MAC address,Proses transmisi data
menggunakan Ptokol data link melalui interface jaringan seperti Ethener
8.
Setelah
keenam tahapan yang di jelaskan sebelumnya terpenuhi proses transmisi data
dengan share direktor berhasil di jalankan
Proses pelacakan aliaran data dari pengirim
dapat anda pantau dengan menggunakan perintah tracet pada dengan menggunakan
perintah trcet pada command prompt atau
traceraute pada shell linux.
Gambar
2.2 perintah tracet google,com
Hop yang akan datang kali dilewati dalam proses transmisi data adalah perangkat router dengan ip address 192.168.1.1 kemudian sampai hob 11 pada ip address 74.125.251.205 kemudian samapai pada host atau server google.com yang menggunakan IP address any-in-2678.1e100.net atau 216.239.38.120.
Gambar 2.3 skema satu router untuk dua
jaringan berbeda
Dalam
contoh ini,seorang user di pco akan mengambil fle di PC2.PCO memiliki IP
address 172.16.0.1/25 sedangkan PC2 memiliki IP address 192.168.11.1/26. Proses
pengiriman data melalui router.1. Penggunaan PCO ( 172.1601) telah mempunyai fungsi drive mapped ke PC2 (192.168.111.1) oleh karena penerimaan dalam contoh kasus ini user PC 0 akan datang mengunakan
2. Dari proses pembandingan antara kedua IP Address baik dalam pengiriman dan alamat pnerimaan memiliki network ID dan brocasdt ID yang berada pada dua jaringan
3. Berbekal informasi dalam tabel routing pada PCO tujan berikutnya yang harus dilewati oleh paket tersebutadalah perangkat router dengan tujuan akan dicariakan rute terbaik router dengan catatan bahwa router tersebut berada dalam jaringan yang sama dengan ip address 172.16.0.1 126/25).ip addres router ini menjadi jalan pertama atau hop
4. Jika ternyata tidak ada jalur ke jaringan tujuan dalam tabel route dari PCO ),secara otomatis data akan diteruskan
5. Protokol ARP dalam layer 3 akan digunakan memperoleh informasi MAC addres PC2 (192.168.11.1)
6. Disnilah peran router setelah menrima paket data dari PCO router harus memutuskan kemanakah paket tersebut akan dilewatkan . tahap pertama router akan melakukan verfikasi aturan firewall
7. Jika paket diterima ,router akan mememriksa informasi tabel routernya tentang jalur ke jaringan tujuan yang terhubung langsung ke interface lain dalam router yang sama
C. ROUTE TABLE
Route Table atau tabel routing adalah tabel dalam perangkat yang menyimpan informasi mengenai jalur routing dalam jaringan . informasi ini sangat penting ketika anda akan mengirimkan data dari satu jaringan yang lainnya. Dalam informasi di atas,terdapat dua kelompok baris berbeda,yang pertama tentang informasi kode,seperti kode C menunjukan bahwa jaringan sedang terkoneksi berikut:
Dalam informasi di atas terdapat dua kelompok baris berbeda,yang pertama tentang informasi kode yang pertama tentang informasi kode ,seperti kode c menunjukan bahwa jaringan sedang terkoneksi 5 adalah rounting statis,1 adalah routing
Tabel 2.3 Tampilan elemen routing table
Code Network Ad/metric Nexthop Interface R 172.16.0.0 (120/1) 192.168.2.1 Serial0/0/1 R 172.16.1.0 (120/1) 192.168.1.2 serial l0/0/1 C 172.16.2.0 Directyconnected Fastethener0/0 C 192.168.1.0/24 Directy connected Serial 10/0/1 C 192.168.2.0/24 Directy connected Serial 10/0/1
Penjelasan :
1. Code,memberikan tentang proses yang terjadi dalam routingtersebut
2. Network , menunjukan alamat jaringan tujuan beserta subnet masknya
3. AD/metric merupakan nilain priotitas yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan terbaik
4. NEXT hop,merupakan alamat IP address router berikut yang tersambung dengan interface
5. Interface adalah anatarmuka yang akan dilewati tiga informasi
Secara prinsip dalam routing table memiliki tiga informasi penting,yaitu sebagai berikut:
1. Directy conneted networks
Directy connecty networks artinya bahwa setiap jaringan yang terhubung langsung ke antarmuka router lainnya secara otomatis akan dicatat dan ditambhkan2. network poth statically (manualy) entered into the route table
Berikut adalah beberapa routing dinamis yang dapat anda terapkan pada jaringan.Pada teknik ,semua kemungkinan jalur routing yang harus dilewati oleh paket data dari satu router lainnya didaftarkan terlebih dahulu dalam routing statis. Metode ini adalah tabel harus dikonfigurasi3. through one or more dynamic routing protocols
Selain routing statis terdapat metode dynamic routing yang memeliki keunggulan dalam feleksiblitas tanpa harus mendaftarkan satu per satu router yang saling terhubung dalam jaringan.
Tabel 2.4 jenis protokol beserta keterangan
Dalam membaca dan memahami tentang tabel routing,ada beberapa pengertian yang wajib anda ketahui dan pahami antara lain sebagai berikut:
A. Routing metriksIstilah ini sebenarnya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya ketika rounting itu sebenrnya bermula dari pencarian di computer klien atau hostB. administrarive distanceMetode administrative distance sebenrnya memiliki kemiripan dengan konsep metric tetapi scope function nya lebih luas pada jaringan besar menjadi berperan penting untuk menyediahkan jalur routing semakinbaik pula jalur route tersebut berikut adaalah nilaai default dijadikan pedoman
Tabel 2.5 Nilai default dari administratif distance
D. JENIS ROUTING
Sebelum anda membahas masalah jenis routing, ada beberapa item penting yang harus diketahui:
1. Default routes
Default routes merupakan jalur default yang secara khusus di sediahkan perangakat dalam perangakt komputer, khususnya router sebagai jalur sambungan setiap paket anda dapat mengatur nilai default routers dengan IP tertentu.
Gambar 2.4 contoh penggunaan default routers dengan cisco2. Multiple gateway
Multiple gateway dapat dianalogikan sebagai sebuah interface kartu jaringan dalam sebuah interface kartu jaringan dalam sebuah perangkat routers yang dimilki dua buah alamat gateway
Gambar 2.5 penerapan multiple gateway3. Load balancer
Cisco balacasing merupakan fungsi standar perangkat router cisco dan sebenarnya juga dimiliki oleh perangkatnya juga dimiliki oleh perangkat router lainnya sepwerti mikrotik dan lainnya.
a. Pembagian beban jaringan lebih meratab. Pengaturan akses jalur jaringan dapat di tentukanc. Menimalakan serangan Dos4. BridgeAdalah fitur interface yang secara virtual mewakili atau mempresentasi satu atau lebih perangkat yang terhubung dengannya agar dapat terkoneksi dengan jaringan lainya.
Gambar 2.6 konsep bridge dalam jaringan5. Prot forwarding
istilah port forwading sebenarnya secara etimologi bahasa mudah di pahami, yaitu penggabungan antara dua kata port dan forwarding.adapun forwarding adalah meneruskan atau mengalihkan. Jadi port forwarding adalah fitur yang memungkinkan router melakukan pengalihan layanan pada nomor service port tertentu.
a. Distance vectorJenis ini menganut model routing yang berdasarkan arah serta jarak yang akan di tempuh paket data .b. Link stateTipe ini lebih cenderung mandiri karena proses routing yang terjadi di dalam nya berdasarkan topologi database khusus.Link state akan menganalisis terkait ponsel kondisi jaringan yang akan dilalui baik hop cout bandwith maupun parameterE.PENERAPAN TEKNOLOGI ROUTING PADA CISCOMungkin saat ini cisco adalah rajanya peangakat jaringan yang sudah terjamin kualitas dan keadaan teknologinya serta kekuatan hadwernya terbukti beberapa pengalaman menunjukan perangkat cisco tidak memerlukan restart atau shutdhown.dalam jangka waktu lama,bisa bertahun-tahun tanpa mengalami kendala.Teknologi routing kala itu cukup baru dan sangat populer sehingga perangkat komputer yang diberi label logo cisco tersebut cukup terkenalSeperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa perangkat keluaran cico1. Routing2. Switching3. Portforwarding4. Security5. Dan pengaturan lainnyaA. Direct port
Sesuai dengan namanya,port jenis in I digunakan untuk mengakses secara langsung perangakat router dengan menggunakan coonsele.biasanya console.biasnya digunakan untuk mengakses dan mengofirasikan
B. undirect port
Port ini digunakan untuk remote router cisco dari jarak jauh menggunakan akses modem,berikut adalah beberapa perintah dasar dalam router cisco sebenarnya memeliki kesamaan dan kemiripan dengan perintah dalam switcF. PENGALAMATA IP VERSI 4
IP Address
Internet
Protocol (IP) Address merupakan alamat logika sehingga perlu
dikonfigurasikan pada komputer/router yang digunakan dalam jaringan. IP
Address saat ini dibagi menjadi 2 versi yaitu: IPv4, dan IPv6.
IPv4 - (dideploy pada tahun 1981)
Sebuah
jenis pengalamatan jaringan yang digunakan dalam protocol jaringan
TCP/IP untuk komunikasi antar nodenya, format alamat dalam Internet
dinyatakan dalam nomor 32bit (RFC1166) dan dibagi atas 4 kelompok dan
setiap kelompoknya terdiri dari 8bit atau octet, yang sekarang dinamakan
Internet Protocol versi 4 yang masih digunakan sampai hari ini.Contoh
sebuah IP Address dalam bentuk bilangan biner adalah sebagai berikut :
11000000.10101000.00001010.00000001
IP
Address versi 4 ini masih dalam bentuk 32 bit bilangan biner, namun
untuk memudahkan IP Address ditulis dalam bilangan desimal. Untuk itu
bilangan biner diatas tadi perlu dikonversi ke bilangan decimal, menjadi
192.168.10.1.
Perlu
dikethui, dari 32 bit tersebut diabagi menjadi 4 oktet/kelompok yang
terdiri dari 8 bit bilangan biner yang nilai tiap oktet diatara 00000000
– 11111111 atau, 0 sampai 255 dalam format desimal.Setiap
octet dikonversi menjadi desimal dan dipisahkan oleh tanda titik (dot).
Sehingga format akhir IP address biasanya berupa angka desimal yang
dipisahkan dengan tanda titik, contohnya 172.16.254.1.
Jika
pada sebuah octet semua angka biner bernilai satu (11111111), maka
nilai desimal dalam octet tersebut adalah 255. Cara konversi dari biner
ke desimal, adalah dengan memperhatikan nilai bits. Jika dilihat dari
posisi bits, bits paling kanan memiliki nilai 20. Dan nilai pangkat ditambahkan untuk angka biner sebelah kirinya menjadi 21. Terus dilanjutkan sampai bits paling kiri yaitu 27.
Ke - 1
|
Ke - 2
|
Ke - 3
|
Ke – 4
|
Ke - 5
|
Ke - 6
|
Ke - 7
|
Ke - 8
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
128+64+32+16+8+4+2+1=255
|
Jika kita coba jabarkan IP 192.168.10.5 tadi, maka hasilnya akan menjadi seperti ini:
192
|
168
|
10
|
1
|
11000000
|
10101000
|
00001010
|
00000001
|
27+26+0+0+0+0+0+0
|
27+0+25+0+24+0+0+0
|
0+0+0+0+24+0+21+0
|
0+0+0+0+0+0+0+20
|
128+64+0+0+0+0+0+0
|
128+0+32+0+8+0+0+0
|
0+0+0+0+8+0+2+0
|
0+0+0+0+0+0+0+1
|
Untuk lebih mendalami Konsep Konversi bilangan Biner ke decimal atau ke bilangan basis lain. Bisa dilihat pada video berikut ini.
Kelas IP
Pada
awal mula design IP address, Pengalamatan dibagi dalam beberapa kelas.
Kelas IP dibedakan berdasarkan jumlah bits dari network ID. Masing
masing kelas memiliki jumlah netowrk yang berbeda, dan jumlah host di
tiap network yang berbeda pula. Pembagian ip address berdasarkan kelas
ini sudah mulai ditinggalkan digantikan dengan sistem CIDR. Akan tetapi,
ada baiknya kita coba lihat sejarah kelas IP address ini.
Kelas
|
Range IP
|
Jumlah Host
|
Jumlah Network
|
A
|
0.0.0.0 – 126.255.255.255
|
16.777.216
|
128
|
B
|
128.0.0.0 – 191.255.255.255
|
1.048.576
|
16.384
|
C
|
192.0.0.0 – 223.255.255.255
|
65.536
|
2.097.152
|
D
|
224.0.0.0 – 239.255.255.255
|
Tidak Didefiniskan
|
Tidak Didefiniskan
|
E
|
240.0.0.0 – 255.255.255.255
|
Tidak Didefiniskan
|
Tidak Didefiniskan
|
Kelas A
IP
address kelas A biasa digunakan untuk jaringan dengan skala besar. Bits
pertama di dalam IP address kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol).
Bits kedua sampai bits ke delapan merupakan sebuah network identifier.
24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Dengan jumlah host identifier sampai 24 bits, artinya kelas A
memiliki 16,777,214 host.
Kelas B
Kelas
B biasa digunakan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua
bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B biasanya berupa
bilangan biner 10. 14 bit berikutnya merupakan network identifier. Sisa
16 bit merepresentasikan host identifier. Ip address kelas B memiliki
65,534 host.
Kelas C
Digunakan
untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama bernilai biner 110.
Kemudian 21 bit selanjutnya merupakan network identifier. Dan 8 bit
sisanya merepresentasikan host identifier. Dengan begitu IP address
kelas C memiliki 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Merupakan alokasi IP address yang disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast.
Kelas E
Merupakan IP alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan.
Anatomi IP Address
Suatu
IP Address terdiri dari Network ID dan Host ID. Dalam suatu jaringan
Network ID dari IP Address tersebut haruslah sama sedangkan Host ID
adalah berbeda untuk setiap komputer. Pada contoh berikut, yang menjadi
Network ID adalah 192.168.10. Sedangkan Host ID akan berbeda pada setiap
host.
Subnet Mask
Subnet
Mask merupakan nilai yang dibentuk dari angka biner 32 bits. sama
seperti IP address. Dari angka biner 32 bits ini, juga dipisahkan dengan
tanda dot pada setiap octet. Fungsi dari subnet mask ini adalah
membedakan network id dan host id. pada gambar kelas IP, kita bisa
melihat alokasi nilai bits pada masing - masing identifier. Didalam
subnet mask semua bit yang dialokasikan untuk network id diwakili oleh
angka biner 1 sedangkan semua bit alokasi host id akan diwakili oleh
angka biner 0. Selain membedakan identifier, subnet mask juga digunakan
untuk menentukan letak suatu host, apakah di jaringan yang masih dalam
satu segmen, atau sudah berbeda segmen. Contoh:
KELAS
|
SUBNET MASK DEFAULT
|
A
|
255.0.0.0
|
B
|
255.255.0.0
|
C
|
255.255.255.0
|
Prefix
Prefix
akan menentukan bagian mana dari bit-bit IP Address yang merupakan
Network ID. Untuk menentukan secara tepat bagian mana yang merupakan
Network ID dan bagian mana yang merupakan Host ID, maka sebuah IP
Address harus dituliskan beserta prefixnya.
Jika sebuah IP Address memiliki prefix dengan nilai /24, maka 24 bit pertama dari IP Address tersebut adalah Network ID.
Contoh lain:
Host Address, Network Address, dan Broadcast Address.
- Host address, IP address yang dapat dipasang ke sebuah perangkat jaringan seperti komputer atau router agar dapat saling interkoneksi. Host IP ini sifatnya unik, dalam artian dalam sebuah network tidak boleh ada host IP yang sama.
- Network address, IP address yang mereprentasikan alamat sebuah network. Semua host dalam satu network memiliki network address yang sama. Network address merupakan IP pertama dalam sebuah subnet IP.
- Broadcast address, jenis IP address yang digunakan untuk mengirim data ke semua host yang masih berada dalam satu network. Broadcast address adalah ip terakhir dalam sebuah subnet IP.
Dalam
satu blok IP Address, terdapat 2 IP Address yang tidak dapat
dikonfigurasikan pada host. IP Address tersebut adalah Network Address
dan Broadcast Address.
Network Address
Network
Address merupakan IP Address dengan yang semua Host ID bernilai 0.
Network Address tidak dapat dikonfigurasikan pada host (invalid IP
Address). Namun IP Address ini digunakan untuk menunjukkan identitas
dari sebuah jaringan. Tabel routing dari sebuah router akan berisi
Network Address. Contoh Nework Address dari Prefix /24:
Broadcast Address
Broadcast
Address merupakan IP Address dengan yang semua Host ID bernilai 1.
Broadcast Address juga tidak dapat dikonfigurasikan pada host (invalid
IP Address). IP Address ini digunakan bila sebuah host akan mengirimkan
data ke seluruh host yang dalam jaringan yang sama. Contoh Broadcast
Address pada prefix /24:
Host Address
Host
Address merupakan IP Address selain dari Network Address dan Broadcast
Address (berada di antara Network Address dan Broadcast Address, bukan
all one dan bukan all zero).Host Address adalah IP Address valid,
artinya dapat dikonfigurasikan pada host, router maupun perangkat
jaringan lainnya.
Contoh perhitungan pada IP Address 192.168.10.0/24.
Contoh perhitungan pada IP Address 192.168.10.0/28.
Jumlah Host Address (valid) dalam suatu jaringan dapat ditentukan oleh prefix. Contoh:
Dengan
menggunakan prefix /24, maka akan didapatkan 254 host address. Darimana
kok bisa mendapat 254…?. Cara perhitungannya adalah :
Prefix /32-/24=6 (/32 adalah prefix maximum dari IPv4, cmiiw:v )
Maka tinggal kita pangkat 2 lalu dikurangi 2
= 26 – 2 = 256 - 2 = 254
Mengapa dikurangi 2 ? Karena Net ID dan Broadcast tidak digunakan.
Bagaimana dengan menggunakan prefix /28..? sama saja.
Prefix /32-/28=4
Maka tinggal kita pangkat 2 lalu dikurangi 2
= 24 – 2 = 16 - 2 = 14
Maka akan didapatkan 14 host address.
Contoh Penggunaan IP Address pada table routing.
Broadcast
Pada
saat sebuah host ingin mengirimkan data ke seluruh penghuni jaringan,
maka host tersebut akan mengirimkan data ke Broadcast Address, dalam
contoh ini adalah 192.168.10.255.
IP Public , IP Private dan IP Bogon.
- Public IP Address, IP Address yang digunakan oleh komputer/router yang terhubung langsung ke Internet.
- Private IP Address, IP Address yang digunakan pada jaringan-jaringan lokal (yang tidak terhubung langsung ke Internet).
- IP Bogon, IP Address yang tidak dapat dipakai karena tidak diatur dalam aturan organisasi internet.
IP Private
IP
Address yang digunakan pada jaringan-jaringan lokal (yang tidak
terhubung langsung ke Internet). Alokasi IP Private adalah sebagai
berikut:
RFC name 1918
|
IP Address Range
|
Number of Addresses
|
24 bit
|
10.0.0.0 – 10.255.255.255
|
16.777.216
|
20 bit
|
172.16.0.0 – 172.31.255.255
|
1.048.576
|
16 bit
|
192.168.0.0 – 192.168.255.255
|
65.536
|
IP Bogon
IP Address yang tidak dapat dipakai karena tidak diatur dalam aturan organisasi internet. IP bogon biasanya muncul karena kesalahan konfigurasi yang tidak disengaja atau sengaja untuk tujuan tertentu.
Contoh
IP bogon : 0.0.0.0/8, 10.0.0.0/8, 127.0.0.0/8, 169.254.0.0/16,
172.16.0.0/12, 192.0.0.0/24, 192.0.2.0/24, 192.168.0.0/16,
198.18.0.0/15, 198.51.100.0/24, 203.0.113.0/24, 224.0.0.0/4, dsb.
IP
bisa digolongkan IP bogon untuk saat ini, namum bisa jadi kedepanya
bukan merupakan IP bogon lagi jika ditetapkan oleh organisasi internet
internasional (IANA).
Contoh implementasi IP Address baik Private maupun Public pada suatu jaringan lokal.
Pada
jaringan lokal yang berbeda, bisa saja menggunakan IP Address Private
yang sama, dengan IP Public berbeda. Tentunya dengan menggunakan fitur
NAT yang ada pada router. Sehingga persediaan IP Address Public dapat
dihemat.
Proses metode pengiriman data pada ipv4 dibedaka menjadi tiga kategori yaitu sebagai berikut:
1. Unicast
Unicast merupakan teknik komunikasi antara dua host atau dua terminal secara point to point secara langsung dalam jaringan.
3. Broadcast
Metode komunikasi dengan melakukan pengiriman data secara menyeluruh ke seluruh host atau terminal yang tersambung dengan jaringan. Contohnya siaran radio,televisi,internet,jaringan kabel,dan lainnya.
4. Multicast
Multicastmerupakan teknik kebalikan dari anycast, yaitu pengiriman data dilakukan pada satu atau lebih host dalam subuah grup yang sama. Sering disebut sebagai connection one to many,yang digunakan dalam membangun jaringan IP TV