Selasa, 05 November 2019

ROUTING


BAB 2 TEKNOLOGI ROUTING

A.PRINSIP TEKNOLOGI ROUTING
Pada materi sebelumnya(lihat materi komputer dan jaringan dasar),telah anda pelajari tentang Proses terjadinya komunikasi dalam sebuah jaringan. Materi yang diulas tentang cara sebuah jaringan.materi yang di ulas tentang cara sebuah perangkat mengirim paket data ke perangakat lainnya,melalui jaringan dengan standar protokol tertentu,misalnya OSI.bagaimana jika data yang dikirimkan ternyata memiliki tujuan di luar jaringan lokal? Tentu saja diperlukan sebuah aturan agar data tersebut dapat sampaikan ke tujuan dengan baik.teknik yang di gunakan adalah routing,sedangkan perangkat yang melakukan routing disebut dengan router

Apa itu roting? Mekanisme secara sederhananya adalah tindakan meneruskan paket jaringan dari sumber jaringan berbeda menuju ke jaringan lainnya.peran penting yang harus dikerjakan dalam proses routing untuk berhasil sampai pada tujuan antara lain sebagai berikut

·   Kapan paket yang masuk dalam perangkat akan di- routing-kan?

·  Bagaimana menentukan bahwa paket tersebut  termasuk paket yang harus dilewatkan kejaringan lain atau hanya pada jaringan lokal?

·   Bagaimana cara menentukan rute terbaik dan tercepat?

·   Bagaimana jika topologi jaringan mengalami perubahan ?

·   Bagaimana jika da kesalahan jaringan,misalnya perangkat tujuan sedang down atau router lain rusak ?
        Bagaiman sebenarnya proses routing itu terjadi? Semua berawal dari perangkat pengirim. Dalam hal ini, kita akan analogikan dari sebuah komputer ketika melakukan proses komunikasi.sebagai contoh, komputer budi melakukan pross pengiriman surel ke Ani.setiap komputer yang terhubung dengan jaringan pasti juga memiliki tabel routing sendiri.fungsinya,menentukan bahawa paket data yang dikirim atayu diterima termasuk data dari jaringan lainnya.oleh karena itu,anda pasti sering di minta melakukan konfigurasi pengalamatan ip address untuk gateway. Tujuan ip gateaway defaultnya untuk melakukan pengecehkan daftar routing yang tersimpan dalam komputer ( contoh kom[puter berbaris windows) anada dapat mengetikan perintah c: > route print pada command prompt.


Gambar 2.1 route print
      Jika adanya penyataan bahwa tabel routing itu hanya di miliki oleh perangakat router , berarti peryataan tersebut tidak benar . hal tersebut di karenakan semua proses routing berawal dari host terlebih dahulu.fungsi dari tabel routing dari tabel  routing pada host adalah menyediahkan informasi tentang cara menangi dan dilewatkan paket yang dikirimkan dari wosktataion
Tabel 2.1Daftar routing
Ipv4 Rote Table
=================================================================
Active Routes :
Network Destination         Netmask          Gateway               Interface              Matric
         0.0.0.0                       0.0.0.0          192.168.1.1        192.168.1.1.2            25
Berikut penjelesan dari setiap kolom pada tabel 2.1
1.      Ipv4 route table,mmerupakan subjudul informasi tabel rounting untuk pengalamatan ip address versi 4.
2.      Active routes memberikan informasi tentang daftar ronting yang di aktif dalam host.
3.      Judul kolom network destination ( alamat jaringan tujuan )netmask ( sub network ) gateway (alamat router ),interface ( alamat interface yang akan dilewati paket data ).
4.      Kolom network ( subnertwork destination ( alamat jarinagn tujuan) memeiliki nilai 0.0.0.0 adalah wildcard yang merepsikan
5.      Kolom netmask ( subnetwork ) bernilai 0.0.0.0 artinya semua paket data yang dikirimkan tidak terbatas pada subnet
6.      Kolom gateaway ( alamat router ) dengan ip address 192.168.1.1 berarti setiap kemungkinan paket data dengan tujuan yang tidak terdaftar dan tidak brada dalam jangkuan
7.      Kolom interface ( alamat interface yang akan dilewatkan paket data)
8.      Kolom metric, suatu nilai yang digunakan sebagai acuan bagi tabel routing untuk menentukan arah paket data yang akan di rounting
Tabel 2.2 daftar routing dengan jaringan dalam computer


Penjelasan:
1.   Baris kesatu(1)sudah dijelaskan sebelumnya.
2. Baris kedua(2) dan ketiga(3)memberikan informasi tentang alamat loopback sebagai   tujuan pengujian.RFC atau reguest forcoment dengan network yang berasal dari 127.0.0.0 akan for comment dengan network  adalah reply  
3.  Baris keempat (4)menunjukan alamat broadcast RFC yang akan di tangani oleh interface pada ip address pada ip 127.0.0.14.  
4.    Baris kelima(5)merupakan tujuan pengiriman paket data yang memiliki  network ID192.168.1.2
5.     Baris keenam (6)menyatakan bahwa pengiriman paket data  dengan tujuan 192.168.1,2 memerlukan gateway karena dilewatkan melalui interface 192.168.1.26.    
6.    Baris ketujuh(7) memberikaan informasi  alokasi alamat  broadcat jaringan local yang tidak memerlukan gatewaty dan dilewatkan melalaui interface 192.168.1.2 dengan informasi tabel routing
7.      Baris  kedelapan (8) dan Sembilan(9) menyatakan informasi tentang multicast.jarinagan ini ciri khusus
8.      Baris berkumpulan(10) dan sebelas(11)merupakan penentuan alamat host yang terdaftar .jika subnet mask 0.0.0.0 sistem akan broadcast

 B.  ANALOGI ROUTING

Berikut akan dijelaskan step by step proses terjadinya routing dalam sebuah jaringan.contoh kasus yang di ulas terkait pengiriman data dari komputer satu ke komputer lain dalam jaringan lokal.dalam contoh dengan IP Address 10.10.10.1/24 akan mengirim file melalui share direktor ke komputer B dengan IP Address.
1.      User komputer A ( 10.10.10.1) akan meletakan file pada share directory komputer B (10.101.10.2)
2.      Pada komputer A aplikasi windows Explorer yang di gunakan oleh user akan memanggil function sistem operasi untuk memmulai sesi komunikasi (layer 5 OSI)
3.      Protokol tcp betugas memastikan bahwa data yanh dihasilkan oleh SMB akan di kirim ke alamat tujuan secara utuh. TCP akan menghasilkan protocol number , sign off on packet oleh karena itu , di butuhkan Proses mekanisme Protokol IP yang berada pada layer 3 OSI.
4.      Paket data tersebut akan ditambahkan informasi pengalamatan host pengiriman dan alamat tujuan oleh protocol IP.informasi alamat pengriman ditambahkan pada header paket. Adapun cara mencari alamat tujuan adalah berdasarkan NetBIOS name .paket broadcast dikirim untuk meminta komputer dengan nama COMPUTER_B agar segera merespons.paket data yang di – broadcast
5.      Setelah IP adrdress sender dan desttination di tambahkan dalam header paket data,Proses selanjutnya adalah memeriksa bahwa alamat tersebut masih dalam network ID dan broadcast ID yang sama atau tidak
6.      Oleh karena itu Proses komunikasi tidak di lanjutkan sampai pendekatan MAC address adalah protokol untuk data link
7.      Pada contoh kasus komunikasi berdasarkan MAC address,Proses transmisi data menggunakan Ptokol data link melalui interface jaringan seperti Ethener
8.      Setelah keenam tahapan yang di jelaskan sebelumnya terpenuhi proses transmisi data dengan share direktor berhasil di jalankan
 Proses pelacakan aliaran data dari pengirim dapat anda pantau dengan menggunakan perintah tracet pada dengan menggunakan perintah trcet pada command   prompt atau traceraute pada shell linux.

Gambar 2.2 perintah tracet google,com
 
Hop yang akan datang kali dilewati dalam proses transmisi data adalah perangkat router dengan ip address 192.168.1.1 kemudian sampai hob 11 pada ip address 74.125.251.205 kemudian samapai pada host atau server google.com yang menggunakan IP address any-in-2678.1e100.net atau 216.239.38.120.
           Gambar 2.3 skema satu router untuk dua jaringan berbeda
         Dalam contoh ini,seorang user di pco akan mengambil fle di PC2.PCO memiliki IP address 172.16.0.1/25 sedangkan PC2 memiliki IP address 192.168.11.1/26. Proses pengiriman data melalui router.
1.      Penggunaan PCO ( 172.1601) telah mempunyai fungsi drive mapped ke PC2 (192.168.111.1) oleh karena penerimaan dalam contoh kasus ini user  PC 0 akan datang mengunakan 
2.      Dari proses pembandingan antara kedua IP Address baik dalam pengiriman dan alamat pnerimaan memiliki network ID dan brocasdt ID yang berada pada dua jaringan  
3.      Berbekal informasi dalam tabel routing pada PCO tujan berikutnya yang harus dilewati oleh paket tersebutadalah perangkat router dengan tujuan akan dicariakan rute terbaik router dengan catatan bahwa router tersebut berada dalam jaringan yang sama dengan ip address 172.16.0.1 126/25).ip addres router ini menjadi jalan pertama atau hop
4.      Jika ternyata tidak ada jalur ke jaringan tujuan dalam tabel route dari PCO ),secara otomatis data akan diteruskan 
5.      Protokol ARP dalam layer 3 akan digunakan memperoleh informasi MAC addres PC2 (192.168.11.1) 
6.      Disnilah peran router setelah menrima paket data dari  PCO router harus memutuskan kemanakah paket tersebut akan dilewatkan . tahap pertama router akan melakukan verfikasi  aturan firewall
7.      Jika paket diterima ,router akan mememriksa informasi  tabel routernya tentang  jalur  ke jaringan tujuan yang terhubung langsung ke interface lain dalam router yang sama


C.  ROUTE TABLE
         Route Table atau tabel routing adalah tabel dalam perangkat yang menyimpan informasi mengenai jalur routing dalam jaringan . informasi ini sangat penting ketika anda akan mengirimkan data dari satu jaringan yang lainnya. Dalam informasi di atas,terdapat dua kelompok baris berbeda,yang pertama tentang informasi kode,seperti kode C menunjukan bahwa jaringan sedang terkoneksi berikut:
        Dalam informasi di atas terdapat dua kelompok baris berbeda,yang pertama tentang informasi kode yang pertama tentang informasi kode ,seperti kode c menunjukan bahwa jaringan  sedang terkoneksi 5 adalah rounting  statis,1 adalah routing
Tabel 2.3 Tampilan elemen routing table
Code
Network
Ad/metric
Nexthop
Interface
R
172.16.0.0
(120/1)
192.168.2.1
Serial0/0/1
R
172.16.1.0
(120/1)
192.168.1.2
serial l0/0/1
C
172.16.2.0

Directyconnected
  Fastethener0/0
C
192.168.1.0/24

Directy connected
Serial 10/0/1
C
192.168.2.0/24

Directy connected
Serial 10/0/1


Penjelasan : 
1.      Code,memberikan tentang proses yang terjadi dalam routingtersebut
2.      Network , menunjukan alamat jaringan tujuan beserta subnet masknya 
3.      AD/metric merupakan nilain priotitas yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan terbaik
4.      NEXT hop,merupakan alamat IP address router berikut yang tersambung dengan interface 
5.      Interface adalah anatarmuka yang akan dilewati tiga informasi
     Secara prinsip dalam routing table memiliki tiga informasi penting,yaitu sebagai berikut: 
1. Directy conneted networks 
      Directy connecty networks artinya bahwa setiap jaringan yang terhubung langsung ke antarmuka router lainnya secara otomatis akan dicatat dan ditambhkan
2. network poth statically (manualy) entered into the route table 
      Pada teknik ,semua kemungkinan jalur routing yang harus dilewati oleh paket data dari satu router lainnya didaftarkan  terlebih dahulu dalam routing statis. Metode ini adalah tabel harus dikonfigurasi
3. through one or more dynamic routing protocols
      Selain routing statis terdapat metode dynamic routing yang memeliki keunggulan dalam feleksiblitas tanpa harus mendaftarkan satu per satu router yang saling terhubung dalam jaringan.
          Berikut adalah beberapa routing dinamis yang dapat anda terapkan pada jaringan.


 Tabel 2.4 jenis protokol beserta keterangan
       Dalam membaca dan memahami tentang tabel routing,ada beberapa pengertian yang wajib anda ketahui dan pahami antara lain sebagai berikut:
A.  Routing metriks
Istilah ini sebenarnya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya ketika rounting itu sebenrnya bermula dari pencarian di computer klien atau host
B. administrarive distance
Metode administrative distance sebenrnya memiliki kemiripan dengan konsep metric tetapi scope function nya lebih luas pada jaringan besar menjadi berperan penting untuk menyediahkan  jalur routing semakinbaik pula jalur route tersebut berikut adaalah nilaai default dijadikan pedoman 
Tabel 2.5 Nilai default dari administratif distance 


D.  JENIS ROUTING
      Sebelum anda membahas masalah jenis routing, ada beberapa item penting yang harus diketahui:
1.    Default routes
      Default routes merupakan jalur default yang secara khusus di sediahkan perangakat dalam perangakt komputer, khususnya router sebagai jalur sambungan setiap paket anda dapat mengatur nilai default routers dengan IP tertentu.



Gambar 2.4 contoh penggunaan default routers dengan cisco
2.    Multiple gateway
        Multiple gateway dapat dianalogikan sebagai sebuah interface kartu jaringan dalam sebuah interface kartu jaringan dalam sebuah perangkat routers yang dimilki dua buah alamat gateway


Gambar 2.5 penerapan multiple gateway
3.    Load balancer 
       Cisco balacasing merupakan fungsi standar perangkat router cisco dan sebenarnya juga dimiliki oleh perangkatnya juga dimiliki oleh perangkat router lainnya sepwerti mikrotik dan lainnya.
a.       Pembagian beban jaringan  lebih merata
b.      Pengaturan akses jalur jaringan dapat di tentukan
c.       Menimalakan serangan  Dos
 4.      Bridge
        Adalah fitur interface yang secara virtual mewakili atau mempresentasi satu atau lebih perangkat yang terhubung  dengannya  agar dapat terkoneksi dengan jaringan lainya. 
Gambar 2.6 konsep bridge dalam jaringan
5.      Prot forwarding
        istilah port forwading sebenarnya secara etimologi bahasa mudah di pahami, yaitu penggabungan antara dua kata  port dan forwarding.adapun forwarding adalah  meneruskan atau mengalihkan. Jadi port forwarding  adalah fitur yang memungkinkan router melakukan pengalihan layanan pada nomor service port tertentu.
a.       Distance vector
Jenis ini menganut model routing yang berdasarkan arah serta jarak yang akan di tempuh paket data .
b.      Link state
Tipe ini lebih cenderung mandiri karena proses routing yang terjadi di dalam nya berdasarkan topologi database khusus.Link state akan menganalisis terkait ponsel kondisi jaringan yang akan dilalui baik hop cout bandwith maupun parameter
E.PENERAPAN TEKNOLOGI ROUTING PADA CISCO
      Mungkin saat ini cisco adalah rajanya peangakat jaringan yang sudah terjamin kualitas dan keadaan  teknologinya serta kekuatan hadwernya terbukti beberapa pengalaman menunjukan perangkat cisco tidak memerlukan restart atau shutdhown.dalam jangka waktu lama,bisa bertahun-tahun tanpa mengalami kendala.
 Teknologi routing kala itu cukup baru dan sangat populer sehingga perangkat komputer yang diberi label logo cisco tersebut cukup terkenal
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa perangkat keluaran cico
1.      Routing
2.      Switching
3.      Portforwarding
4.      Security
5.      Dan pengaturan lainnya

A. Direct port 
       Sesuai dengan namanya,port jenis in I digunakan untuk mengakses secara langsung perangakat router dengan menggunakan coonsele.biasanya console.biasnya digunakan untuk mengakses dan mengofirasikan
B. undirect port    
       Port ini digunakan untuk remote router cisco dari jarak jauh menggunakan akses modem,berikut adalah beberapa perintah dasar dalam router cisco sebenarnya memeliki kesamaan dan kemiripan dengan perintah dalam switc
F.    PENGALAMATA IP VERSI 4

        IP Address

          Internet Protocol (IP) Address merupakan alamat logika sehingga perlu dikonfigurasikan pada komputer/router yang digunakan dalam jaringan. IP Address saat ini dibagi menjadi 2 versi yaitu: IPv4, dan IPv6.

IPv4   -  (dideploy pada tahun 1981)

         Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan dalam protocol jaringan TCP/IP untuk komunikasi antar nodenya, format alamat dalam Internet dinyatakan dalam nomor 32bit (RFC1166) dan dibagi atas 4 kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 8bit atau octet, yang sekarang dinamakan Internet Protocol versi 4 yang masih digunakan sampai hari ini.Contoh sebuah IP Address dalam bentuk bilangan biner adalah sebagai berikut :

 11000000.10101000.00001010.00000001

        IP Address versi 4 ini masih dalam bentuk 32 bit bilangan biner, namun untuk memudahkan IP Address ditulis dalam bilangan desimal. Untuk itu bilangan biner diatas tadi perlu dikonversi ke bilangan decimal, menjadi 192.168.10.1.


        Perlu dikethui, dari 32 bit tersebut diabagi menjadi 4 oktet/kelompok yang terdiri dari 8 bit bilangan biner yang nilai tiap oktet diatara 00000000 – 11111111 atau, 0 sampai 255 dalam format desimal.Setiap octet dikonversi menjadi desimal dan dipisahkan oleh tanda titik (dot). Sehingga format akhir IP address biasanya berupa angka desimal yang dipisahkan dengan tanda titik, contohnya 172.16.254.1.




      Jika pada sebuah octet semua angka biner bernilai satu (11111111), maka nilai desimal dalam octet tersebut adalah 255. Cara konversi dari biner ke desimal, adalah dengan memperhatikan nilai bits. Jika dilihat dari posisi bits, bits paling kanan memiliki nilai 20. Dan nilai pangkat ditambahkan untuk angka biner sebelah kirinya menjadi 21. Terus dilanjutkan sampai bits paling kiri yaitu 27.



Ke - 1
Ke - 2
Ke - 3
Ke – 4
Ke - 5
Ke - 6
Ke - 7
Ke - 8
27
26
25
24
23
22
21
20
128
64
32
16
8
4
2
1
128+64+32+16+8+4+2+1=255



Jika kita coba jabarkan IP 192.168.10.5 tadi, maka hasilnya akan menjadi seperti ini:



192
168
10
1
11000000
10101000
00001010
00000001
27+26+0+0+0+0+0+0
27+0+25+0+24+0+0+0
0+0+0+0+24+0+21+0
0+0+0+0+0+0+0+20
128+64+0+0+0+0+0+0
128+0+32+0+8+0+0+0
0+0+0+0+8+0+2+0
0+0+0+0+0+0+0+1



     Untuk lebih mendalami Konsep Konversi bilangan Biner ke decimal atau ke bilangan basis lain. Bisa dilihat pada video berikut  ini.



Kelas IP



       Pada awal mula design IP address, Pengalamatan dibagi dalam beberapa kelas. Kelas IP dibedakan berdasarkan jumlah bits dari  network ID. Masing masing kelas memiliki jumlah netowrk yang berbeda, dan jumlah host di tiap network yang berbeda pula. Pembagian ip address berdasarkan kelas ini sudah mulai ditinggalkan digantikan dengan sistem CIDR. Akan tetapi, ada baiknya kita coba lihat sejarah kelas IP address ini.



Kelas
Range IP
Jumlah Host
Jumlah Network
A
0.0.0.0 – 126.255.255.255
16.777.216
128
B
128.0.0.0 – 191.255.255.255
1.048.576
16.384
C
192.0.0.0 – 223.255.255.255
65.536
2.097.152
D
224.0.0.0 – 239.255.255.255
Tidak Didefiniskan
Tidak Didefiniskan
E
240.0.0.0 – 255.255.255.255
Tidak Didefiniskan
Tidak Didefiniskan



Kelas A


           IP address kelas A biasa digunakan untuk jaringan dengan skala besar. Bits pertama di dalam IP address kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Bits kedua sampai bits ke delapan merupakan sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Dengan jumlah host identifier sampai 24 bits, artinya kelas A memiliki 16,777,214 host.

Kelas B


          Kelas B biasa digunakan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B biasanya berupa bilangan biner 10. 14 bit berikutnya merupakan network identifier. Sisa 16 bit merepresentasikan host identifier. Ip address kelas B memiliki 65,534 host.

Kelas C


         Digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama bernilai biner 110. Kemudian 21 bit selanjutnya merupakan network identifier. Dan 8 bit sisanya merepresentasikan host identifier. Dengan begitu IP address kelas C memiliki 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D


          Merupakan alokasi IP address yang disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast.

Kelas E


       Merupakan IP alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan.

Anatomi IP Address

         Suatu IP Address terdiri dari Network ID dan Host ID. Dalam suatu jaringan Network ID dari IP Address tersebut haruslah sama sedangkan Host ID adalah berbeda untuk setiap komputer. Pada contoh berikut, yang menjadi Network ID adalah 192.168.10. Sedangkan Host ID akan berbeda pada setiap host.


Subnet Mask

         Subnet Mask merupakan nilai yang dibentuk dari angka biner 32 bits. sama seperti IP address. Dari angka biner 32 bits ini, juga dipisahkan dengan tanda dot pada setiap octet. Fungsi dari subnet mask ini adalah membedakan network id dan host id. pada gambar kelas IP, kita bisa melihat alokasi nilai bits pada masing - masing identifier. Didalam subnet mask semua bit yang dialokasikan untuk network id diwakili oleh angka biner 1 sedangkan semua bit alokasi host id akan diwakili oleh angka biner 0. Selain membedakan identifier, subnet mask juga digunakan untuk menentukan letak suatu host, apakah di jaringan yang masih dalam satu segmen, atau sudah berbeda segmen. Contoh:

KELAS
SUBNET MASK DEFAULT
A
255.0.0.0
B
255.255.0.0
C
255.255.255.0



Prefix

        Prefix akan menentukan bagian mana dari bit-bit IP Address yang merupakan Network ID. Untuk menentukan secara tepat bagian mana yang merupakan Network ID dan bagian mana yang merupakan Host ID, maka sebuah IP Address harus dituliskan beserta prefixnya.

Jika sebuah IP Address memiliki prefix dengan nilai /24, maka 24 bit pertama dari IP Address tersebut adalah Network ID.




Contoh lain:


Host Address, Network Address, dan Broadcast Address.

  • Host address, IP address yang dapat dipasang ke sebuah perangkat jaringan seperti komputer atau router agar dapat saling interkoneksi. Host IP ini sifatnya unik, dalam artian dalam sebuah network tidak boleh ada host IP yang sama.
  • Network address, IP address yang mereprentasikan alamat sebuah network. Semua host dalam satu network memiliki network address yang sama. Network address merupakan IP pertama dalam sebuah subnet IP.
  • Broadcast address, jenis IP address yang digunakan untuk mengirim data ke semua host yang masih berada dalam satu network. Broadcast address adalah ip terakhir dalam sebuah subnet IP.

Dalam satu blok IP Address, terdapat 2 IP Address yang tidak dapat dikonfigurasikan pada host. IP Address tersebut adalah Network Address dan Broadcast Address.



Network Address

Network Address merupakan IP Address dengan yang semua Host ID bernilai 0. Network Address tidak dapat dikonfigurasikan pada host (invalid IP Address). Namun IP Address ini digunakan untuk menunjukkan identitas dari sebuah jaringan. Tabel routing dari sebuah router akan berisi Network Address. Contoh Nework Address dari Prefix /24:




Broadcast Address

Broadcast Address merupakan IP Address dengan yang semua Host ID bernilai 1. Broadcast Address juga tidak dapat dikonfigurasikan pada host (invalid IP Address). IP Address ini digunakan bila sebuah host akan mengirimkan data ke seluruh host yang dalam jaringan yang sama. Contoh Broadcast Address pada prefix /24:


Host Address

Host Address merupakan IP Address selain dari Network Address dan Broadcast Address (berada di antara Network Address dan Broadcast Address, bukan all one dan bukan all zero).Host Address adalah IP Address valid, artinya dapat dikonfigurasikan pada host, router maupun perangkat jaringan lainnya.



Contoh perhitungan pada IP Address 192.168.10.0/24.


Contoh perhitungan pada IP Address 192.168.10.0/28.


Jumlah Host Address (valid) dalam suatu jaringan dapat ditentukan oleh prefix. Contoh:

        Dengan menggunakan prefix /24, maka akan didapatkan 254 host address. Darimana kok bisa mendapat 254…?. Cara perhitungannya adalah :

Prefix /32-/24=6 (/32 adalah prefix maximum dari IPv4, cmiiw:v )

Maka tinggal kita pangkat 2 lalu dikurangi 2

= 26 – 2 = 256 - 2 = 254

Mengapa dikurangi 2 ? Karena Net ID dan Broadcast tidak digunakan.

Bagaimana dengan menggunakan prefix /28..? sama saja.

Prefix /32-/28=4

Maka tinggal kita pangkat 2 lalu dikurangi 2

= 24 – 2 = 16 - 2 = 14

Maka akan didapatkan 14 host address.



Contoh Penggunaan IP Address pada table routing.




Broadcast

Pada saat sebuah host ingin mengirimkan data ke seluruh penghuni jaringan, maka host tersebut akan mengirimkan data ke Broadcast Address, dalam contoh ini adalah 192.168.10.255.






IP Public , IP Private dan IP Bogon.

  • Public IP Address, IP Address yang digunakan oleh komputer/router yang terhubung langsung ke Internet.
  • Private IP Address, IP Address yang digunakan pada jaringan-jaringan lokal (yang tidak terhubung langsung ke Internet).
  • IP Bogon, IP Address yang tidak dapat dipakai karena tidak diatur dalam aturan organisasi internet.

IP Private   

      IP Address yang digunakan pada jaringan-jaringan lokal (yang tidak terhubung langsung ke Internet). Alokasi IP Private adalah sebagai berikut:



RFC name 1918
IP Address Range
Number of Addresses
24 bit
10.0.0.0 – 10.255.255.255
16.777.216
20 bit
172.16.0.0 – 172.31.255.255
1.048.576
16 bit
192.168.0.0 – 192.168.255.255
65.536



IP Bogon

      IP Address yang tidak dapat dipakai karena tidak diatur dalam aturan organisasi internet. IP bogon biasanya muncul karena kesalahan konfigurasi yang tidak disengaja atau sengaja untuk tujuan tertentu.

Contoh IP bogon : 0.0.0.0/8, 10.0.0.0/8, 127.0.0.0/8, 169.254.0.0/16, 172.16.0.0/12, 192.0.0.0/24, 192.0.2.0/24, 192.168.0.0/16, 198.18.0.0/15, 198.51.100.0/24, 203.0.113.0/24, 224.0.0.0/4, dsb.

IP bisa digolongkan IP bogon untuk saat ini, namum bisa jadi kedepanya bukan merupakan IP bogon lagi jika ditetapkan oleh organisasi internet internasional (IANA).



Contoh implementasi IP Address baik Private maupun Public pada suatu jaringan lokal.


        Pada jaringan lokal yang berbeda, bisa saja menggunakan IP Address Private yang sama, dengan IP Public berbeda. Tentunya dengan menggunakan fitur NAT yang ada pada router. Sehingga persediaan IP Address Public dapat dihemat.

      Proses metode pengiriman data pada ipv4 dibedaka menjadi tiga kategori yaitu sebagai berikut:

1.      Unicast
      Unicast merupakan teknik komunikasi antara dua host atau dua terminal secara point to point secara langsung dalam jaringan.
3.      Broadcast 
      Metode komunikasi dengan melakukan pengiriman data secara menyeluruh ke seluruh host atau terminal yang tersambung dengan jaringan. Contohnya siaran radio,televisi,internet,jaringan kabel,dan lainnya.
4.      Multicast  
      Multicastmerupakan teknik kebalikan dari anycast, yaitu pengiriman data dilakukan pada satu atau lebih host dalam subuah grup yang sama. Sering disebut sebagai connection one to many,yang digunakan dalam membangun jaringan IP TV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ROUTING

BAB 2 TEKNOLOGI ROUTING A.PRINSIP TEKNOLOGI ROUTING P ada materi sebelumnya(lihat materi komputer dan jaringan dasar),telah anda pelaja...